The Half Cigar

"Aku faham apa yang terludahkan itu kadang-kadang hanyir rasa dari dalam. Bukan luar, bukannya nyata. Aku tak mungkin bisa lihat, bisa mengerti sekelip mata...."

Rumor yang berpanjangan itu mengeledah ruang fikiran dua sahabat. Tentang rahsia, dan tentang kebersamaan yang saling memerlukan. Jep lalu melangkah di setiap gerabak untuk mengapai keakraban di sisi Khai.

"Nah, kau sedut rokok ini..."

Khai mengambil rokok yang sudah separuh itu dengan kalisan spektur. Rasanya seperti kliseruim yang sangat rumit untuk di hujah kepada para pro-sain kelak. Lalu di atas gerabak-gerabak kehidupan itu, Khai menyedut setiap instant yang tinggi dari dalam tembakau-tembakau primadona yang sudah separuh sehingga tamat.

"Aku senang melihat kepuasan yang kau nikmati, kawan."
Kata Jep yang terus saja melompat ke rumput