Kau umpama wiski dan menghayalkanku
Namun pernah sekali, kau berganjak ditiap tiap waktu lalu mengatakan kepadaku, "aku ada disebelah kamu, ruth. segeralah rebah di bahuku, kerana aku akan cuba menyambut kamu."
Ternyata kau wiski yang menenangkan.
Yang bertaburan dilantai saat aku bangun dari tidur. Yang memadam amarah saat musisi ku hancur berantakan. Yang meraikan kami setelah usai manggung.
Kau sepertinya menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupanku. Biarlah aku jatuh kesempitan atau bangun menawan dunia sekalipun, aku harap di saat-saat seperti itu kau lah yang menjadi nadi-nadi nya. Yang mengalir ke urat-urat lalu menempel ke jiwaku.
Dan aku harap, sentiasalah kau menjadi wiski yang menghayalkan aku.